Cara Memulai Bisnis UKM yang Sukses dan Menguntungkan
Bisnisprof.com - Bisnis UKM atau usaha kecil menengah adalah salah satu sektor ekonomi yang memiliki peran penting dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 64,19 juta pada tahun 2020, yang berkontribusi sebesar 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Bisnisprof.com - Namun, memulai bisnis UKM tidaklah mudah. Banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, mulai dari persaingan, modal, manajemen, pemasaran, hingga perizinan. Oleh karena itu, diperlukan strategi dan persiapan yang matang agar bisnis UKM dapat berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara memulai bisnis UKM yang unik, informatif, dan mudah dipahami. Kami akan membahas langkah-langkah, tips, dan trik yang dapat Anda terapkan untuk membangun bisnis UKM Anda dari nol hingga sukses.
Langkah-Langkah Memulai Bisnis UKM
Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk memulai bisnis UKM Anda:
1. Menentukan Ide Bisnis
Langkah pertama dan terpenting adalah menentukan ide bisnis yang akan Anda jalankan. Ide bisnis adalah konsep atau gagasan tentang produk atau jasa yang akan Anda tawarkan kepada pasar. Ide bisnis harus memiliki nilai tambah atau keunggulan yang dapat membedakan Anda dari pesaing.
Untuk mendapatkan ide bisnis, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Mengidentifikasi kebutuhan, masalah, atau kesulitan yang dialami oleh masyarakat, dan mencari solusi yang dapat Anda berikan melalui produk atau jasa Anda.
- Mengamati tren, peluang, atau permintaan pasar yang sedang berkembang, dan mencari celah atau niche yang belum terpenuhi oleh produk atau jasa yang sudah ada.
- Memanfaatkan keahlian, hobi, atau minat Anda, dan mengubahnya menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai jual dan diminati oleh pasar.
- Melakukan riset atau survei kepada calon konsumen, kompetitor, atau stakeholder lainnya, untuk mendapatkan masukan, saran, atau inspirasi tentang ide bisnis yang potensial.
Beberapa contoh ide bisnis UKM yang populer dan menjanjikan saat ini adalah:
- Bisnis kuliner, seperti catering, katering, kafe, restoran, warung, atau jualan makanan dan minuman online.
- Bisnis fashion, seperti butik, distro, konveksi, atau jualan pakaian, sepatu, tas, aksesoris, atau produk fashion lainnya online.
- Bisnis kreatif, seperti kerajinan tangan, souvenir, dekorasi, fotografi, videografi, desain grafis, atau jasa kreatif lainnya.
- Bisnis digital, seperti e-commerce, marketplace, aplikasi, website, blog, media sosial, atau platform digital lainnya.
- Bisnis jasa, seperti laundry, salon, spa, pijat, perawatan kecantikan, kesehatan, pendidikan, konsultasi, atau jasa lainnya.
2. Menyusun Rencana Bisnis
Setelah memiliki ide bisnis, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana bisnis atau business plan. Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang berisi gambaran umum tentang bisnis Anda, termasuk tujuan, strategi, sumber daya, dan proyeksi keuangan. Rencana bisnis berfungsi sebagai panduan atau acuan bagi Anda dalam menjalankan bisnis Anda, sekaligus sebagai alat untuk meyakinkan pihak lain, seperti investor, kreditur, atau mitra bisnis, untuk mendukung atau bekerja sama dengan Anda.
Untuk menyusun rencana bisnis, Anda dapat menggunakan metode Business Model Canvas (BMC), yang merupakan alat sederhana dan praktis untuk menggambarkan elemen-elemen kunci dalam bisnis Anda. BMC terdiri dari sembilan komponen, yaitu:
- Value Proposition: Nilai tambah atau manfaat yang Anda tawarkan kepada konsumen melalui produk atau jasa Anda.
- Customer Segments: Segmen atau kelompok konsumen yang menjadi target pasar Anda.
- Customer Relationships: Hubungan atau interaksi yang Anda bangun dengan konsumen, untuk meningkatkan loyalitas dan retensi mereka.
- Channels: Saluran atau media yang Anda gunakan untuk menjangkau, berkomunikasi, dan menyampaikan produk atau jasa Anda kepada konsumen.
- Revenue Streams: Sumber atau cara yang Anda gunakan untuk mendapatkan pendapatan dari bisnis Anda.
- Key Resources: Sumber daya atau aset yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda, seperti modal, tenaga kerja, peralatan, bahan baku, atau teknologi.
- Key Activities: Kegiatan atau proses yang Anda lakukan untuk menjalankan bisnis Anda, seperti produksi, pemasaran, distribusi, atau administrasi.
- Key Partnerships: Kemitraan atau kerjasama yang Anda bangun dengan pihak lain, untuk mendukung atau meningkatkan bisnis Anda, seperti pemasok, distributor, atau mitra strategis.
- Cost Structure: Biaya atau pengeluaran yang Anda keluarkan untuk menjalankan bisnis Anda, seperti biaya produksi, operasional, pemasaran, atau overhead.
Anda dapat membuat BMC dengan menggunakan kertas, papan, atau aplikasi online, dan mengisi setiap komponen dengan menggunakan kata-kata, gambar, atau stiker. Anda dapat melihat contoh BMC
3. Mengurus Perizinan
Langkah ketiga adalah mengurus perizinan atau legalitas bisnis Anda. Perizinan adalah proses untuk mendapatkan izin atau surat keterangan resmi dari pihak berwenang, yang memberikan hak atau kewenangan kepada Anda untuk menjalankan bisnis Anda. Perizinan bertujuan untuk melindungi kepentingan Anda sebagai pelaku usaha, sekaligus untuk memastikan bahwa bisnis Anda sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Perizinan yang harus Anda urus tergantung pada jenis, skala, dan lokasi bisnis Anda. Namun, secara umum, ada beberapa perizinan yang wajib dimiliki oleh setiap pelaku bisnis UKM, yaitu:
- Nomor Induk Berusaha (NIB): Nomor identitas yang diberikan oleh pemerintah kepada setiap pelaku usaha yang terdaftar di Sistem Pendaftaran Online Nasional (SPON). NIB berfungsi sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Izin Usaha Industri (IUI), dan Akses Kepabeanan dan Cukai. Anda dapat mengurus NIB secara online melalui situs OSS.
- Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK): Izin usaha yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pelaku usaha mikro dan kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta atau omzet paling banyak Rp1 miliar per tahun. IUMK berfungsi sebagai dasar untuk mendapatkan fasilitas perpajakan, perbankan, dan bantuan lainnya. Anda dapat mengurus IUMK secara online melalui situs SIUPMK.
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU): Izin usaha yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pelaku usaha yang memiliki tempat usaha tetap, seperti kantor, toko, gudang, atau pabrik. SITU berfungsi untuk menjamin bahwa tempat usaha Anda sesuai dengan peruntukan, ketertiban, dan keamanan lingkungan. Anda dapat mengurus SITU secara online melalui situs [SIPTU].
- Surat Izin Gangguan (HO): Izin usaha yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pelaku usaha yang memiliki potensi untuk menimbulkan gangguan terhadap lingkungan, seperti polusi, kebisingan, atau bahaya. HO berfungsi untuk mengatur dan mengawasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh bisnis Anda. Anda dapat mengurus HO secara online melalui situs [SIPTU].
- Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU): Surat keterangan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pelaku usaha yang menunjukkan alamat atau lokasi bisnis Anda. SKDU berfungsi untuk mempermudah administrasi dan koordinasi dengan pihak terkait. Anda dapat mengurus SKDU secara online melalui situs [SIPTU].
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): Nomor identitas yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada setiap wajib pajak, termasuk pelaku usaha. NPWP berfungsi untuk memenuhi kewajiban perpajakan dan mendapatkan fasilitas perpajakan. Anda dapat mengurus NPWP secara online melalui situs [DJP Online].
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP): Izin usaha yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan kepada pelaku usaha yang bergerak di bidang perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. SIUP berfungsi untuk memberikan legalitas dan kemudahan dalam melakukan kegiatan perdagangan. Anda dapat mengurus SIUP secara online melalui situs [OSS].
- Tanda Daftar Industri (TDI): Izin usaha yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian kepada pelaku usaha yang bergerak di bidang industri, baik skala mikro, kecil, menengah, maupun besar. TDI berfungsi untuk memberikan legalitas dan kemudahan dalam melakukan kegiatan industri. Anda dapat mengurus TDI secara online melalui situs [OSS].
Selain perizinan di atas, Anda juga harus memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku di bidang usaha Anda, seperti halal, BPOM, SNI, atau lainnya. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut di situs resmi instansi terkait, atau berkonsultasi dengan ahli hukum atau akuntan.
4. Mencari Modal
Langkah keempat adalah mencari modal atau dana yang dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan bisnis Anda. Modal adalah salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan bisnis Anda. Tanpa modal yang cukup, Anda akan kesulitan untuk membeli bahan baku, peralatan, tenaga kerja, atau biaya operasional lainnya.
Untuk mencari modal, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Menggunakan modal pribadi: Anda dapat menggunakan tabungan, harta, atau pendapatan Anda sendiri sebagai modal awal bisnis Anda. Keuntungan menggunakan modal pribadi adalah Anda tidak perlu membayar bunga atau bagi hasil kepada pihak lain, dan Anda memiliki kendali penuh atas bisnis Anda. Namun, kekurangannya adalah Anda akan menanggung risiko kerugian sendiri, dan modal Anda mungkin tidak cukup untuk mengembangkan bisnis Anda.
- Meminjam modal: Anda dapat meminjam modal dari pihak lain, seperti bank, lembaga keuangan, keluarga, teman, atau investor. Keuntungan meminjam modal adalah Anda dapat mendapatkan modal yang lebih besar dan cepat, dan Anda dapat menggunakan modal tersebut untuk mengembangkan bisnis Anda. Namun, kekurangannya adalah Anda harus membayar bunga atau bagi hasil kepada pihak yang meminjamkan modal, dan Anda harus memberikan jaminan atau saham sebagai ganti modal tersebut.
- Mencari bantuan modal: Anda dapat mencari bantuan modal dari pihak lain, seperti pemerintah, organisasi, atau komunitas, yang memberikan modal secara gratis atau subsidi kepada pelaku usaha UKM. Keuntungan mencari bantuan modal adalah Anda tidak perlu membayar bunga atau bagi hasil, dan Anda dapat mendapatkan modal yang cukup untuk memulai bisnis Anda. Namun, kekurangannya adalah Anda harus memenuhi syarat dan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak yang memberikan bantuan, dan Anda harus melaporkan penggunaan modal tersebut secara berkala.
Beberapa contoh bantuan modal yang dapat Anda manfaatkan adalah:
- Program Kredit Usaha Rakyat (KUR): Program kredit yang diberikan oleh pemerintah melalui bank-bank pelaksana, dengan bunga rendah, tanpa agunan, dan plafon hingga Rp500 juta, untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Anda dapat mengajukan KUR melalui situs [KUR Online].
- Program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM): Program bantuan yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha mikro, tanpa bunga dan tanpa syarat, untuk membantu modal kerja dan pemulihan usaha. Anda dapat mengajukan BPUM melalui situs [eform.bri.co.id/bpum].
- Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi): Program pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Bahana Artha Ventura, dengan bunga rendah, tanpa agunan, dan plafon hingga Rp50 juta, untuk pelaku usaha ultra mikro. Anda dapat mengajukan UMi melalui situs [UMi Online].
5. Membangun Tim
Langkah kelima adalah membangun tim atau sumber daya manusia yang akan membantu Anda dalam menjalankan bisnis Anda. Tim adalah kumpulan orang yang memiliki tujuan, visi, misi, dan nilai yang sama dengan Anda, dan bekerja sama untuk mencapai hasil yang optimal. Tim berperan penting dalam menentukan kualitas, produktivitas, dan efektivitas bisnis Anda.
Untuk membangun tim, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Menentukan kebutuhan tim: Anda harus menentukan berapa orang yang Anda butuhkan, apa saja posisi atau jabatan yang Anda perlukan, dan apa saja kualifikasi atau kompetensi yang Anda harapkan dari setiap anggota tim Anda.
- Merekrut anggota tim: Anda dapat merekrut anggota tim dari berbagai sumber, seperti iklan, referensi, rekomendasi, atau jaringan. Anda harus melakukan seleksi dan wawancara secara objektif dan profesional, untuk mendapatkan anggota tim yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria Anda.
- Mengembangkan anggota tim: Anda harus memberikan pelatihan, bimbingan, dan evaluasi secara berkala kepada anggota tim Anda, untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kinerja mereka. Anda juga harus memberikan motivasi, penghargaan, dan insentif kepada anggota tim Anda, untuk meningkatkan loyalitas, kepuasan, dan produktivitas mereka.
- Mengelola anggota tim: Anda harus menjaga komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi yang baik dengan anggota tim Anda, untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis, efisien, dan efektif. Anda juga harus menyelesaikan konflik, masalah, atau perbedaan yang mungkin terjadi di antara anggota tim Anda, dengan cara yang bijaksana, adil, dan profesional.
6. Mempromosikan Bisnis
Langkah keenam adalah mempromosikan bisnis atau produk Anda kepada pasar atau konsumen. Promosi adalah kegiatan untuk menarik perhatian, minat, dan keinginan konsumen terhadap bisnis atau produk Anda, dengan menggunakan berbagai media, strategi, dan teknik. Promosi bertujuan untuk meningkatkan penjualan, pangsa pasar, dan kesadaran merek Anda.
Untuk mempromosikan bisnis Anda, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Menentukan target pasar: Anda harus menentukan siapa saja yang menjadi konsumen potensial Anda, berdasarkan karakteristik, kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka. Anda dapat menggunakan metode segmentasi, targeting, dan positioning (STP), untuk mengidentifikasi dan memilih target pasar yang paling sesuai dengan bisnis Anda.
- Menentukan media promosi: Anda harus menentukan media atau saluran yang akan Anda gunakan untuk menyampaikan pesan promosi Anda kepada target pasar Anda. Anda dapat menggunakan media konvensional, seperti televisi, radio, koran, majalah, spanduk, atau brosur, atau media digital, seperti internet, media sosial, email, blog, atau aplikasi.
- Menentukan strategi promosi: Anda harus menentukan strategi atau cara yang akan Anda lakukan untuk menarik dan mempengaruhi target pasar Anda, dengan menggunakan berbagai teknik, seperti iklan, publisitas, penjualan langsung, penjualan personal, promosi penjualan, atau hubungan masyarakat.
- Menentukan anggaran promosi: Anda harus menentukan berapa banyak dana yang Anda alokasikan untuk kegiatan promosi Anda, berdasarkan tujuan, sasaran, dan media yang Anda pilih. Anda harus menghitung biaya-biaya yang terkait dengan promosi Anda, seperti biaya produksi, biaya media, biaya distribusi, atau biaya lainnya.
- Menentukan evaluasi promosi: Anda harus menentukan bagaimana Anda akan mengukur dan mengevaluasi efektivitas dan dampak dari promosi Anda, dengan menggunakan berbagai metode, seperti survei, wawancara, observasi, atau analisis data. Anda harus menetapkan indikator atau kriteria yang dapat mengukur hasil dari promosi Anda, seperti jumlah penonton, jumlah kunjungan, jumlah penjualan, atau jumlah keuntungan.
Tips dan Trik Memulai Bisnis UKM
Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa tips dan trik yang dapat Anda terapkan untuk memulai bisnis UKM Anda dengan lebih mudah dan cepat, yaitu:
- Melakukan riset pasar: Anda harus melakukan riset pasar secara mendalam dan komprehensif, untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen, serta kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada di pasar. Anda dapat menggunakan metode SWOT, PESTEL, atau Porter’s Five Forces, untuk menganalisis situasi pasar Anda.
- Membuat merek yang kuat: Anda harus membuat merek atau brand yang kuat dan menarik, untuk membedakan bisnis Anda dari pesaing, dan menciptakan citra positif di mata konsumen. Anda harus menentukan nama, logo, slogan, warna, atau elemen lain yang merepresentasikan identitas dan nilai bisnis Anda.
- Membuat website atau media sosial: Anda harus membuat website atau media sosial yang profesional dan menarik, untuk memperkenalkan bisnis Anda kepada konsumen, dan menjalin hubungan dengan mereka. Anda harus memastikan bahwa website atau media sosial Anda memiliki konten yang relevan, informatif, dan menarik, serta mudah diakses, dinavigasi, dan ditemukan oleh konsumen.
- Membuat produk atau jasa yang berkualitas: Anda harus membuat produk atau jasa yang berkualitas tinggi, yang dapat memenuhi atau melampaui harapan konsumen, dan memberikan nilai tambah atau kepuasan kepada mereka. Anda harus memastikan bahwa produk atau jasa Anda memiliki fitur, fungsi, desain, atau manfaat yang unik, inovatif, dan solutif.
- Membuat harga yang kompetitif: Anda harus membuat harga yang kompetitif, yang dapat menarik konsumen, dan memberikan keuntungan bagi Anda. Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi harga, seperti biaya produksi, permintaan pasar, nilai produk, atau strategi pesaing. Anda juga dapat memberikan diskon, bonus, atau hadiah, untuk meningkatkan penjualan Anda.
- Membuat layanan pelanggan yang prima: Anda harus membuat layanan pelanggan yang prima, yang dapat memberikan pengalaman positif dan memuaskan kepada konsumen, dan menjaga loyalitas mereka. Anda harus memberikan layanan yang cepat, ramah, sopan, dan profesional, serta menangani keluhan, saran, atau masukan konsumen dengan baik.
Akhir Kata
Bisnis UKM adalah salah satu sektor ekonomi yang memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberdayakan masyarakat. Namun, memulai bisnis UKM juga membutuhkan persiapan dan strategi yang matang, agar dapat berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan.
Dalam artikel ini, kami telah memberikan panduan lengkap dan teroptimasi SEO tentang cara memulai bisnis UKM yang unik, informatif, dan mudah dipahami. Kami telah membahas langkah-langkah, tips, dan trik yang dapat Anda terapkan untuk membangun bisnis UKM Anda dari nol hingga sukses.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi Anda yang ingin memulai bisnis UKM Anda. Selamat mencoba dan sukses selalu!
Post a Comment for "Cara Memulai Bisnis UKM yang Sukses dan Menguntungkan"